Sabtu, 12 Maret 2016

CONTOH CERAMAH RAMADHAN Fasilitas Akhirat bagi orang yang Berpuasa

Fasilitas Akhirat bagi orang yang Berpuasa 

Alhamdulillah, kita bersyukur kehadirat Allah SWT atas hadirnya bulan Ramadhan yang mulia ditengah-tengah kita, bulan yang diliputi kemuliaan dan janji-janji pengampunan. Semoga kita benar-benar mampu mengisinya dengan amal kebaikan  yang  istiqomah. Sholawat dan salam marilah kita sampaikan kepada baginda Rasulullah SAW sang junjungan, yang senantias menjadikan Ramadhan bulan penuh dengan amalan siang dan malam. Marilah kita berusaha mencontoh beliau dalam setiap langkah meniti hari di bulan Ramadhan yang mulia ini. 

Jamaah sekalian rahimakumullah …  
Kita sudah meniti hampir sepertiga dari bulan Ramadhan ini, marilah kita kembali menguatkan diri dan memotivasinya agar tak lengah dan tak surut dalam beramal mengisinya dengan amal kebaikan. Karena sesungguhnya manusia diciptakan dalam kondisi yang lemah. Wa khuliqol insaaanu dhoiifaa … (QS An-Nisa 28). Karena itulah terkadang semangat mengisi Ramadhan hari pertama  berbeda dengan hari kelima, keenam dan seterusnya. Kian hari terlihat kian surut. Bahkan naudzubillah, ada yang ‘menyelesaikan’ Ramadhan dalam hatinya begitu melewati sepertiga Ramadhan. Ramadhan terasa sudah usai, dan ia kembali dalam kesibukan dan rutinitas hariannya sebagaimana sebelum Ramadhan.  Maka kitapun menjadi saksi bagaimana hari-hari kesebelas dan seterusnya, barisan sholat tarawih di masjid mulai menyusut ke depan. Yang terlihat istiqomah hanya mereka yang memang senantiasa menjadi memakmurkan masjid pada hari-hari diluar Ramadhan.  

Jamaah sekalian rahimakumullah … 
Mari kita lihat kembali bagaimana sesungguhnya fasilitas yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada mereka yang berpuasa dengan baik di bulan Ramadhan ini.   
Pertama : Ampunan di sisi Allah SWT 
Siapa yang tidak bergembira mendapatkan ampunan dari setiap dosa ? Karena sungguh setiap kita tidaklah berjalan di atas muka bumi ini kecuali dengan memanggul dosa yang terus bertambah setiap harinya, tanpa kita sadari. Ibaratnya tahanan, maka puasa akan menjadikan kita mendapatkan remisi pembebasan dari neraka. Amin allahumma amiin. Tentunya dengan dua syarat yang telah disebutkan begitu jelas dalam hadits tersebut, yaitu : dengan penuh keimanan dan pengharapan. Berpuasa dengan sepenuh keikhlasan dan keyakinan, serta mengharap pahala yang agung di sisi Allah SWT,  karena itulah ia senantias menjaga kualitas puasanya dari hari ke hari. Menjaganya agar tidak terkotori dengan noda-noda yang akan mengurangi nilai pahalanya.  

Kedua :   Bau mulut yang Wangi  
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa hal semacam ini menjadi kekhususan tersendiri di sisi Allah SWT. Mengapa persoalan bau mulut sampai diungkit dalam janji Allah SWT kepada hamba-Nya yang berpuasa ?. Marilah kita lihat janji ini sebagai isyarat bahwa apapun yang terkait orang yang berpuasa sungguh akan dihargai oleh Allah SWT, bahkan sekalipun yang terkait dengan bau mulut. Logika sederhananya adalah, jika bau mulut saja  sudah begitu diperhatikan dan dihargai, maka bagaimana dengan hal-hal lain seputar orang berpuasa ? Keringatnya dalam menahan panas, perjuangannya menahan lapar, tentulah ini semua juga akan berujung kebaikan demi kebaikan di akhirat nanti. Amin allahumma amiin …  Jamaah sekalian rahimakumullah …  

Ketiga : Mendapatkan Syafaat dengan Puasanya 
Hal keempat yang akan didapatkan oleh orang berpuasa di akhirat nanti adalah syafaat atau pembelaan dari amal puasanya. Sebagaimana jelas disebutkan Rasulullah SAW dalam haditsnya : 
“Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada Hari Kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwatnya di siang hari, maka izinkan aku memberi syafa’at kepadanya.’ Al-Qur`an berkata, ‘Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberi syafa’at kepadanya” (HR Ahmad)  


Subhanallah .. puasa dan bacaan Al-Quran akan berubah menjadi pembela-pembela kita di akhirat nanti. Memperjuangkan kita dengan memberikan syafaat agar kita terhindar dari fitnah dan siksa perhitungan akhirat. Karena bisa jadi ada amal-amal kebaikan yang belum sempurna tertunaikan, atau dosa yang belum sepenuh terlebur, maka syafaat senantiasa masih kita nantinantikan, dan ternyata salah satunya bisa berasal dari amal puasa kita. 

Akhirnya, tiada kata lagi setelah ini kecuali marilah bersama kita lanjutkan program Ramadhan dan ibadah puasa kita dengan terus menjaga semangat dan kekhusyukannya. Jangan ada lagi semangat yang mengendur di tengah Ramadhan, apalagi lalai dalam mengisi Ramadhan dengan kebaikan dan menyibukkan diri dengan persiapan mudik dan lebaran. Mari kita tuntaskan Ramadhan dengan sepenuh kesungguhan dan harapan akan janji-janji Allah sebagaimana telah disebutkan. Semoga Allah SWT memudahkan.

0 komentar

Posting Komentar